Selasa, 22 November 2016
Rabu, 09 Maret 2016
Gerhana Matahari Total (GMT) di Sambut Antusias
Fenomena
Gerhana Matahari Total (GMT) menjadi perbincangan khalayak ramai. Gerhana yang
sangat jarang dijumpai ini menjadi perhatian masyarakat Indonesia dari sabang
sampai merauke. Bukan hanya karena langkanya GMT. Namun, karena Indonesia
adalah negara yang di lewati oleh GMT sehingga dapat disaksikan langsung dari
bumi dengan bantuan alat.
Respon
masyarakat pun beragam diberbagai tempat, mulai dari upacara adat, pengamatan
teleskop, dan sholat gerhana dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Seperti
halnya di beberapa masjid di Jakarta, turut menyelenggarakan sholat gerhana
berjamaah. Salah satunya adalah Masjid Alhikmah. Ratusan orang memadati Masjid
Alhikmah yang bertempat di Jalan Bangka 2, Mampang Prapatan Jakarta Selatan,
Rabu (9/3/2016)
Sholat
yang dilaksanakan pukul 6.30 pagi ini, disambut antusias oleh masyarakat, para
jama'ah sholat gerhana mulai berdatangan sejak pukul 05.56 pagi. Usia para
jama'ah yang hadir pun beragam, mulai anak - anak hingga dewasa, bahkan
terlihat ada lansia yang juga turut mengikuti sholat berjama'ah sholat gerhana
ini.
Sholat
yang berdurasi kurang lebih 1 jam ini, di pimpin oleh Imam muda, Ustadz
Muhammad Rizki Alhafidz dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan oleh Ustadz
Arif Ma'ruf, Lc.
Dalam
khutbahnya, Ustadz Arif menyampaikan sebuah hadits tentang anjuran untuk berdzikir
ketika gerhana terjadi.
Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda, ”Sesungguhnya ini adalah
tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah
terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan
demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari
gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun
kepada Allah.” Ujarnya.
Beliau
juga mengingatkan, Rosulullah adalah orang yang takut akan hal ini, karena
khawatir akan terjadi kiamat. sehingga karena ketakutan itu Rosulullah
mengerjakan sholat.
''Pernah
terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga
beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri,
ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat
sedemikian rupa.” Tutur belieu mengingatkan para jamaah.
Minggu, 20 Desember 2015
Memperingati Hari Bahasa Arab se Dunia, Mahasiswa Gelar Pawai Bersama Masyarakat
Peringatan Hari Bahasa Arab se- Dunia, Minggu (20/12) |
Jakarta, Ikatan
Mahasiswa Studi Arab Se Indonesia (IMASASI) menggelar acara peringatan Hari
Bahasa Arab Se-Dunia pada tanggal 18 Desember 2015 bersama segmen entegral dari
elemen lembaga kemahasiswaan studi arab dalam Car Free Day di bundaran HI,
Minggu (20/12).
Acara yang bertemakan "Bahasa Arab Membumi ditanah Airku" ini
dimulai pukul 06.30 hingga 10.30 WIB. Event tahunan ini diawali long march
dengan titik awal halte Bank Indonesia sampai Bundaran HI.
Dalam wawancaranya
dengan crew AR, Futuhi selaku ketua IMASASI menyampaikan kepada masyarakat untuk mencintai bahasa Arab.
"Karna kita
sebagai umat muslim yang terbanyak di Indonesia, mari kita cintai bahasa Arab
jangan sampai kita mendiskrimasikan bahasa arab dengan bahasa lain" ungkapnya
IMASASI juga
menampilkan aksi teatrikal tentang perjuangan rakyat palestina dan bencana
nasional kabut asap di Riau. Aksi tersebut sebagai simbol rasa simpati terhadap
konflik yang terjadi di Palestina dan permasalahan asap di Riau.
Aksi ini diikuti
oleh masyarakat dan puluhan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai kampus anggota IMASASI
seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negri Jakarta, Universitas
Al Azhar Indonesia, Universitas Islam Jakarta dan beberapa lembaga pendidikan
tinggi lain seperti Sekolah Tinggi Ilmu Usuluddin Al Hikmah, Ma'had Aly An Nuaimy
dan PTDIO muhammad Natsir.
Tidak hanya itu,
Peringatan Hari Bahasa Arab ini juga dimeriahkan dengan musik akustik, lomba
photobooth, tandatangan petisi, juga stand souvenir.
Acara ditutup
pukul 10.30 dengan kembali melakukan aksi pawai disekitar bundaran HI. Zahra,
peserta aksi ini mengungkapkan IMASASI sebagai organisasi ekstra kampus yang
consern terhadap bahasa arab akan selalu memperingati hari bahasa Arab se
dunia setiap tahunnya.
"IMASASI
akan selalu mengadakan peringatan ini (hari bahasa Arab-red) setiap tahun"
pungkasnya.
(Hanny, Hasna)
(Hanny, Hasna)
Minggu, 13 Desember 2015
Raker Alhikmah Radio 2015, Pertemukan Tren dan Idealisme
JAKARTA - Alhikmah Radio (AR) menggelar Rapat Kerja (Raker) tahun 2015 di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah (STID DI) Al-Hikmah Jakarta. Raker yang dilaksanakan Ahad, (13/12) pukul 09.30 sampai dengan 14.00 WIB ini dihadiri oleh 16 kru AR dari beragam divisi.
Gilang selaku pimpinan AR menyatakan, Raker ini perlu dilakukan untuk mengimbangi perkembangan tren yang ada di masyarakat. "Sebagai media penyiaran sosial dakwah, AR perlu menyesuaikan dengan tren yang ada", ungkap pria yang juga ketua KAMMI Komisariat Mabda' 2015-2016 ini.
Dengan demikian, Ia berharap AR dapat diterima di semua kalangan, memudahkan bagi yang ingin memperdalam pemahaman islam, serta bisa mengenalkan Alqur'an dengan lebih luas di masyarakat sebagaimana tagline yang diusung. "Kita ingin membantu pendengar memahami persoalan syariah", tuturnya.
Menurutnya, semua media di bidang yang sama semestinya menyesuaikan dengan tren. "Karena jika tidak begitu, saya rasa sulit untuk diterima di khalayak umum, tapi tentu tidak menafikan idealisme AR sebagai radio Islam", pungkasnya. (Sari Azmita)
Sabtu, 01 Agustus 2015
Nurin Oktaviani : Saya ingin membuat STID - DI Al Hikmah bangga
Jakarta, 01 Augustus 2015
Pagelaran MTQMN XIV 2015 telah resmi dibuka. 168 perguruan tinggi negeri dan swasta siap untuk bersaing dan ikut andil dalam menyemarakan perlombaan tingkat nasional ini. Nurin Oktaviani, salah satu peserta dari perguruan tinggi swasta di jakarta mengungkapkan bahwa dirinya ingin sekali memberikan yang terbaik dan membuat kampus tercintanya bangga.
" Iya, saya sih berharap semoga bisa juara pertama, pengen banget bisa memberikan yang terbaik pada kampus. Karna saya bisa di tempat musabaqah ini juga karna dari mereka semua, para dosen dan pimpinan kampus. Jadi ya pengen aja membanggakan kampus, juga orang - orang yang saya cintai pastinya" , Ujar mahasiswi STID DI Alhikmah ini sambil tersenyum bahagia.
Ketika di temui oleh AR Crew di Asrama putri, Muslimah kelahiran Bima, NTB ini berjanji akan mempersembahkan yang terbaik karena telah dipercaya untuk mewakili almamaternya dalam musabaqah kali ini.
Walaupun akan bersaing dengan seribu peserta yang hadir di acara MTQMN XIV, Nurin tetap merasa nyaman dan santai, karena baginya yang terpenting adalah tetap berusaha.
"Di bawa santai aja, yang terpenting tetap berusaha". Ungkapnya seusai sholat dzuhur ketika ditanya oleh Crew AR tentang perasaannya menghadapi musabaqah ini.
Mahasiswi semester akhir ini juga berharap STID Al hikmah bisa mengikutsertakan mahasiswa lebih banyak lagi di MTQMN berikutnya yang di adakan setiap dua tahun sekali. Menurutnya ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk diikuti.
"Kedepannya semoga STID DI Al Hikmah bisa mengirimkan lebih banyak lagi mahasiswanya karena sayang aja kalo kesempatan bagus ini gak di ambil, karna tidak hanya untuk menguji kemampuan aja, tapi juga bisa menambah semangat kita juga untuk lebih dekat lagi dengan AlQuran" pungkasnya. (Hanny)
Pagelaran MTQMN XIV 2015 telah resmi dibuka. 168 perguruan tinggi negeri dan swasta siap untuk bersaing dan ikut andil dalam menyemarakan perlombaan tingkat nasional ini. Nurin Oktaviani, salah satu peserta dari perguruan tinggi swasta di jakarta mengungkapkan bahwa dirinya ingin sekali memberikan yang terbaik dan membuat kampus tercintanya bangga.
" Iya, saya sih berharap semoga bisa juara pertama, pengen banget bisa memberikan yang terbaik pada kampus. Karna saya bisa di tempat musabaqah ini juga karna dari mereka semua, para dosen dan pimpinan kampus. Jadi ya pengen aja membanggakan kampus, juga orang - orang yang saya cintai pastinya" , Ujar mahasiswi STID DI Alhikmah ini sambil tersenyum bahagia.
Ketika di temui oleh AR Crew di Asrama putri, Muslimah kelahiran Bima, NTB ini berjanji akan mempersembahkan yang terbaik karena telah dipercaya untuk mewakili almamaternya dalam musabaqah kali ini.
Walaupun akan bersaing dengan seribu peserta yang hadir di acara MTQMN XIV, Nurin tetap merasa nyaman dan santai, karena baginya yang terpenting adalah tetap berusaha.
"Di bawa santai aja, yang terpenting tetap berusaha". Ungkapnya seusai sholat dzuhur ketika ditanya oleh Crew AR tentang perasaannya menghadapi musabaqah ini.
Mahasiswi semester akhir ini juga berharap STID Al hikmah bisa mengikutsertakan mahasiswa lebih banyak lagi di MTQMN berikutnya yang di adakan setiap dua tahun sekali. Menurutnya ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk diikuti.
"Kedepannya semoga STID DI Al Hikmah bisa mengirimkan lebih banyak lagi mahasiswanya karena sayang aja kalo kesempatan bagus ini gak di ambil, karna tidak hanya untuk menguji kemampuan aja, tapi juga bisa menambah semangat kita juga untuk lebih dekat lagi dengan AlQuran" pungkasnya. (Hanny)