Selasa, 12 Mei 2015

Ujian Keimanan


Ilustrasi

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiyaa: 35)


Allah yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Allah mengetahui segala kebutuhan hamba - Nya baik yang dzahir maupun batin. Karena kekuasaan Allah yang begitu luas kita tidak akan pernah tahu bagaimana dan seperti apa yang akan kita alami di masa yang akan datang.

Dalam situasi seperti itulah, kita diharuskan selalu mengambil pelajaran , hikmah yang hendaknya akan mengantarkan kita kepada ketaqwaan kepada Allah. Dalam kehidupan manusia, sebagai seorang hamba yang di ciptakan untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala. maka perlu adanya sebuah kesungguhan yang kuat tertanam dalam hati, kemantapan hati inilah yang akan mengantarkan kita kepada taqwa.

Namun, hal ini tidak semudah kita mengatakan bahwa kita sudah beriman, sebelum kita di uji oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. selalu ada ujian untuk orang - orang terpilih sebagai manusia. selalu ada ujian untuk menjadi tes terhadap kadar keimanan kita. Ujian hidup yang kita terima akan mengantarkan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala jika kita bersungguh - sungguh dan kuat menghadapinya, dan akan menjadi terjauh dari Allah jika menyerah dan berlepas dari kasih sayang - Nya.

Semua orang akan di uji, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran yang mulia :

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ? (Al 'Ankabut :2 )

Maka pengakuan keimanan bukan lagi sekedar ucapan belaka, namun ia harus menjadi bentuk aplikatif dalam sebuah penyelesaian ujian ini. Dalam ujian yan di berikan oleh Allah kepapda manusia. Allah akan menguji bukan hanya dengan suatu keburukan saja, namun Allah akan menguji dengan suatu kebaikan dan kenyamanan yang kita nikmati. memang tidak selamanya ujian itu adalah hal - hal yang tidak kita sukai, namun bisa jadi ujian itu adalah sesuatu yang kita cintai. 


“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiyaa: 35)

 Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Maksud ayat tersebut ialah Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, halal dan haram, ketaatan dan maksiat, petunjuk dan kesesatan. Lantas begitulah Allah menguji orang - orang yang mengaku beriman. Semua itu akan Allah berikan kepada hamba - hamba Nya sebagai suatu uji keimanan. Allah ingin kita menunjukan seberapa kuat dan tinggi kadar keimanan kita.

Mungkin, melewati ujian keburukan bagi seorang mukmin adalah mudah. karena dengan keburukan yang ada sudah jelas untuk dihindari. Namun untuk menghindari atau melewati ujian kesenangan atau hal - hal yang dicintai adalah ujian yang berat dan harus memiliki keteguhan hati, kemantapan azzam dan ketulusan untuk mengikuti Allah dan Rosul - Nya.

Nampaknya memang kita harus senantiasa mengingat Allah, agar dimudahkan dalam menjalaninya. melewatinya hanya karena Allah dan menerimanya karena Allah.


*Di kutip dari Halaqoh pekanan Alhikmah Radio


Previous Post
Next Post

Alhikmah Radio adalah radio yang bersiaran melalui streaming atau dapat diakses melalui internet yang bernaung dibawah STID DI Alhikmah. Didirikan bulan Juli 2011 dengan format siaran Alqur'an, rujukan kajian keilmuan, islam update, forum mahasiswa, dan seni islami

0 comments: